Kajian Islam oleh: Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc.

Pada kajian kali ini Ustadz Kurnaedi akan menyampaikan pembahasan tentang “Kisah Kesabaran Nabi Ayub ‘alaihissalam dalam Menghadapi Sakit (Bagian ke-2)“. Semoga bermanfaat.

Download juga kajian sebelumnya: “Kisah Kesabaran Nabi Ayub ‘alaihissalam dalam Menghadapi Sakit (Bagian ke-1)”

Download kitab أحسن البيان من مواقف أهل الإيمان” versi PDF di sini

Ringkasan Kajian Kitab Ahsanul Bayan: Kisah Kesabaran Nabi Ayub ‘alaihissalam dalam Menghadapi Sakit (Bagian ke-2)

Sakit merupakan salah satu ujian yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya. Kita dianjurkan untuk belajar kesabaran dari seorang hamba Allah yang sangat sabar dengan penyakit yang dideritanya. Hamba Allah tersebut adalah Nabi Ayub ‘alaihissalam.

Nabi Ayub ‘alaihissalam diuji oleh Allah dengan penyakit yang dideritanya selama 18 tahun. Dengan lamanya penyakit yang dideritanya tersebut, Nabi Ayub ‘alaihissalam tetap saja bersabar. Dan beliau mengharapkan pahala dari Allah semata, maka dari itu beliau mendapatkan pujian langsung dari Allah di dalam Al-Quran.

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِراً نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta’at (kepada Tuhannya).” (QS Shaad [38]: 44)

Siapa saja yang sedang ditimpa musibah sakit yang tak kunjung sembuh, maka sudah sepatutnya menyimak kisah kesabaran Nabi Ayub ‘alaihissalam dalam menghadapi sakit. Ketika Allah memberikannya penyakit di sekujur tubuhnya selama 18 tahun, beliau tetap sabar dan tidak mengeluh sama sekali. Maka dari itu beliau mendapatkan pujian dan kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah Ta’ala.

Simak kisah menggugah jiwa ini di dalam kajian yang disampaikan oleh Ustadz Kurnaedi, Lc. berikut ini. Semoga bermanfaat.

Download Kajian Kitab Ahsanul Bayan: Kisah Kesabaran Nabi Ayub ‘alaihissalam dalam Menghadapi Sakit (Bagian ke-2)

Podcast: Play in new window | Download

Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda.